MEDIAONLINE.COM
- Jajaran Direksi BUMN PT Rekayasa Industri (Rekind) mengadarakan
acara Media Gathering sambil beramah tamah dengan puluhan pewarta media
nasional di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa, 1 April 2015. Direktur
Utama Rekind Firdaus Syahril didampingi Direktur Keuangan Drs. Hendradi Gunarso,
MM, Direktur Operasional Ir. Alex Dharma
Balen, Direktur Bisnis Ir. Qomaruzzaman dan Direktur Operasi Eddy Herman Harun memaparkan kinerja perusahaan yang antara lain kemajuan kinerja perusahaan BUMN papan atas tersebut.
Menurut Firdaus, Rekayasa Industri
(Rekind) adalah perusahaan yang
didirikan oleh Pemerintah pada 12 Agustus 1981 dengan misi untuk meningkatkan kemandirian
bangsa dalam bidang Engineering, Procurement and construction (EPC)
untuk mendukung pemmbangunan Industri
& Infrastruktur Nasional. Hingga
saat ini, Rekind yang didukung lebih dari 1.100
orang talenta engineer terbaik bangsa mampu menorehkan tinta emas melakukan
pengerjaan 134 proyek dalam lingkup nasional maupun regional. Melalui
fokus pada pengembangan strategic usiness
unit (SBU):
Refinery & Etrochemical; Mineral,
Environment & frastructure ;
Onshore Oil &
Gas ; Offshore Oil & Gas ;
Geothermal & Power ant,
Rekind terus mengasah dan mengembangkan kemampuan EPC bangsa.
E P C adalah pengerjaan proyek yang dikerjakan secara keseluruhan, tidak dapat dilakukan secara
parallel, namun seri, dimana pengerjaan fase engineering perlu diselesaikan
terlebih dahulu, diamati potensi prosesnya dan jika memenuhi kriteria yang
ditetapkan, baru dilanjutkan kepada fase selanjutnya. Proses
approval didasarkan pada spesifikasi tertentu, maka pada bisnis EPC, pengerjaan
proyek dapat diselesaikan, jika proyek tersebut dapat menghasilkan produk
dengan kapasitas yang telah tertera dalam kontrak. Fase
Pengerjaan dikerjakan pada fase konstruksi (buy design), sedangkan fase desain
dikerjakan oleh pihak lain
Lebih jaauh Firdaus menyatakan bahwa Bisnis
EPC, membutuhkan intregrasi antara desain fisik, teknologi proses serta proven
capacity dalam menghasilkan produksi. Pada tahap ini, Perusahaan EPC mempunyai
kekeluasaan untuk melakukan inovasi atau melalui tahap Value Engineering,
dimana, proses teknologi dikembangkan, disesuaikan untuk dapat diterapkan dalam proyek proses
produksi sesuai dengan parameter, kualitas dan kuantitas.
LINK SLIDESHARE:
http://www.slideshare.net/ruslan_andy_chandra/selayang-tayang-dari-pt-rekayasa-industri-rekind
http://www.slideshare.net/ruslan_andy_chandra/presentasi-media-gathering
LIPUTANSATU.COM
- Jajaran Direksi BUMN PT Rekayasa Industri (Rekind) mengadarakan
acara Media Gathering sambil beramah tamah dengan puluhan pewarta media
nasional di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa, 1 April 2015. Direktur
Utama Rekind Firdaus Syahril didampingi Direktur Keuangan Drs. Hendradi Gunarso,
MM, Direktur Operasional Ir. Alex Dharma
Balen, Direktur Bisnis Ir. Qomaruzzaman dan Direktur Operasi Eddy Herman Harun memaparkan kinerja perusahaan yang antara lain kemajuan kinerja perusahaan BUMN papan atas tersebut.
Menurut Firdaus, Rekayasa Industri
(Rekind) adalah perusahaan yang
didirikan oleh Pemerintah pada 12 Agustus 1981 dengan misi untuk meningkatkan kemandirian
bangsa dalam bidang Engineering, Procurement and construction (EPC)
untuk mendukung pemmbangunan Industri
& Infrastruktur Nasional. Hingga
saat ini, Rekind yang didukung lebih dari 1.100
orang talenta engineer terbaik bangsa mampu menorehkan tinta emas melakukan
pengerjaan 134 proyek dalam lingkup nasional maupun regional. Melalui
fokus pada pengembangan strategic usiness
unit (SBU):
Refinery & Etrochemical; Mineral,
Environment & frastructure ;
Onshore Oil &
Gas ; Offshore Oil & Gas ;
Geothermal & Power ant,
Rekind terus mengasah dan mengembangkan kemampuan EPC bangsa.
E P C adalah pengerjaan proyek yang dikerjakan secara keseluruhan, tidak dapat dilakukan secara
parallel, namun seri, dimana pengerjaan fase engineering perlu diselesaikan
terlebih dahulu, diamati potensi prosesnya dan jika memenuhi kriteria yang
ditetapkan, baru dilanjutkan kepada fase selanjutnya. Proses
approval didasarkan pada spesifikasi tertentu, maka pada bisnis EPC, pengerjaan
proyek dapat diselesaikan, jika proyek tersebut dapat menghasilkan produk
dengan kapasitas yang telah tertera dalam kontrak. Fase
Pengerjaan dikerjakan pada fase konstruksi (buy design), sedangkan fase desain
dikerjakan oleh pihak lain
Lebih jaauh Firdaus menyatakan bahwa Bisnis
EPC, membutuhkan intregrasi antara desain fisik, teknologi proses serta proven
capacity dalam menghasilkan produksi. Pada tahap ini, Perusahaan EPC mempunyai
kekeluasaan untuk melakukan inovasi atau melalui tahap Value Engineering,
dimana, proses teknologi dikembangkan, disesuaikan untuk dapat diterapkan dalam proyek proses
produksi sesuai dengan parameter, kualitas dan kuantitas.
LINK SLIDESHARE:
http://www.slideshare.net/ruslan_andy_chandra/selayang-tayang-dari-pt-rekayasa-industri-rekind
http://www.slideshare.net/ruslan_andy_chandra/presentasi-media-gathering